Tulus atau butuh pujian??

Kayanya kita wajib bertanya balik seperti diatas " tulus atau butuh penghargaan???" terhadap diri kita tatkala sebuah usaha yang kita anggap sebagai wujud ketulusan dan niat baik menolong orang lain justru disalahartikan atau bahkan tidak dihargai oleh orang tersebut.

Boleh jadi niat kita tulus untuk menolong seseorang yang kesusahan, dengan harapan tentunya Allah juga akan memudahkan urusan kita tatkala menemui kesulitan suatu saat kelak. Kemudian kita berupaya memberikan bantuan sesuai kepribadian dan cara berpikir kita, celakanya kalau jalan pikiran kita berbeda (lebih-lebih klo extreme) dengan orang yang akan kita bantu (apalagi klo yang dibatuin ini baru dikenal) maka semua usaha kita bisa aja dianggap sia-sia oleh orang tersebut.
Sisi lain (maaf, mungkin sisi negatif) orang tersebut baru terlihat secara jelas setelah dia melayangkan cap 'sia-sia' dan 'ga niat', lebih menyakitkan lagi disertai dengan kata-kata yang sangat tidak pantas untuk diucapkan pada orang yang kita tidak yakin betul mengerti atau mengenal dengan sangat baik.

Selama ini saya menganggap diri saya orang yang jarang sekali tersinggung dan terusik oleh hal-hal kecil, bahkan teman-teman suka bilang "baal" tapi ternyata denagn perlakuan yang sangat menjengkelkan itu saya bisa marah juga. Dan kata teman-teman kalau sampai saya marah berarti orang itu memang keterlaluan banget, karena biasanya orang lain semua udah marah saya masih tenang-tenang aja.

Tapi mungkin disinilah sebuat ketulusan dan niat baik diuji, apakah kita mengejar pujian dan 'terima kasih' ataukah murni denagn niat baik ingin menolong.

Semoga niat dan hati kita selalu terjaga dan oleh karenanya akan banyak hati-hati lain yang akan tersentuh olehnya.... Ya Allah sertailah langkah kami selalu...
Amiin...